MENULIS DENGAN HATI

Ini adalah blogg pertama saya. awalnya BERANDA HATI NETA dibuat sebagai sarana berbagi ilmu. namun dengan berjalannya waktu blogg sy sesuai dg namanya menjadi sarana curahan hati baik suka maupun duka. namun apapun itu jika ada kesamaan cerita semoga kita bisa mengambil hikmahnya. SELAMAT MEMBACA


Rabu, 01 Juni 2011

Wajah Indonesia Diselimuti Para Koruptor

Akhir-akhir ini isu politik di Indonesia semakin memanas. Partai-partai mulai saling melemparkan bola liar. Menyerang dan membuka borok menjadi pemandangan biasa di media cetak maupun televisi. Kalau PKS diguncang kasus bokep kadernya dan juga dituding salah satu kadernya sebagai makelar kasus, GOLKAR dianggap  mengkhianati perjanjian dengan sang presiden. Awalnya Partai Demokrat diatas angin. Karena tidak ada satupun kasus yang mampu menggoncang partai penguasa ini. Tapi siapa sangka sang bendahara umum PD, nazaruddin dituding bermain mata dengan sekjend MK bahkan dikabarkan telah menerima angpau bernilai miliaran rupiah dari pembangunan wisma atlet di palembang.

Gonjang-ganjingpun dimulai. Para petinggi partai biru itu bak kebakaran jenggot. Bahkan sesama kadernya saling tuding dan cuci tangan dengan kasus nazaruddin. Puncaknya, ketika nazaruddin bernyanyi dari persembunyiannya di singapura untuk membuka aib para petinggi PD yang dianggapnya bersekongkol mengkambing hitamkan dirinya. Bahkan secara khusus, nazarudin mengaktifkan blog pribadinya, begitu juga akun twitternya untuk membela diri.

Dan luar biasa gerakan presiden kita. Tidak seperti cara beliau menindaklanjuti kasus besar seperti century yang terkesan lambat dan kurang percaya diri, hanya gara-gara SMS gelap yang mengatasnamakan nazaruddin dan berisikan akan membongkar siapa dalang century, dan kasusnya, SBY dengan sigap langsung menggelar preskon. Bahkan dengan gayanya yang "Gentlement", SBY meminta pengirim SMS gelap itu memperlihatkan diri dan kalau berani langsung menghadapnya.

Ya..negeri ini memang sudah begitu bobrok..mengutip Hermawan Sulistyo di acara Sentilan sentulan di metro tv "kalau di jaman orde baru korupsi dibawah meja, zaman reformasi korupsi blak-blakan di atas meja, dan kalau sekarang ini meja-mejanya juga dikorupsi". Bahkan rasanya kurang afdol kali ya bagi para koruptor kalau tidak "korupsi berjamaah"

Jadi jangan heran, jika ada koruptor dari sebuah partai dan dia adalah penyandang dana besar, sampe mati bakalan dibela oleh partainya. Bahkan jika membunuh bisa mengalihkan issu akan menjadi halal bagi mereka.

Inilah realita. Digedung yang terhormat itu, dimana tempat wakil rakyat, justru kerjaannya mengkhianati rakyat dan mereka tidak malu menggerogoti APBN yang sesungguhnya pajak dari hasil keringat rakyatnya.
Kalau sudah begitu, azab apa yang pantas bagi wakil rakyat, aparat hukum dan pemerintahan yang KORUP???