Hari ini ketika sy ingin membeli pulsa di counter pulsa dekat rumah, sy bertemu dengan ibu teman anak pertama sy derryl. Bersama anak perempuannya, mereka sama seperti sy berniat unt membeli pulsa. rutinitas biasa memang..tapi yang membuat luar biasa, ternyata si ibu sedang mengantarkan anaknya membeli pulsa unt BB barunya sang anak....
Woww..ujar saya kepada sang ibu, luar biasa ya perkembangan anak sekarang, masih kecil pegangnya sudah BB, sedangkan sang ibu hanya memegang merek china yang minim tekhnologi. yang bertambah unik, si anak yang masih sangat terlihat lugu itupun tidak mengerti sama sekali bagaimana cara mengaktifkan BB nya...
hhmmm, itulah globalisasi...tekhnologi tinggi membuat siapapun ingin menikmati, meski sebetulnya mereka gaptek. Penasaran dengan umur si anak, sy pun bertanya, "kelas berapa dek...?", "1 SMP tante,"...sy pun kembali penasaran sebab musabab si anak ingin punya BB, "emang teman2nya banyak ya yang punya BB?" tanya sy penasaran. "iya tante,"...dejiggggg, serasa dipukul muka saya...itulah realita pergaulan anak kita...semakin dini mereka ingin memanfaatkan teknologi, padahal untuk membeli bb yang berkisar harganya 2 juta saja sebetulnya tidak bisa...
Magnet teknologi memang tidak bisa dihindari, tapi kita sebagai orang tua harus bijak ketika anak menginginkan hal yang sebetulnya belum sepantasnya mereka dapat. gak ada salahnya mereka difasilitasi namun segalanya harus tetap dikontrol orang tua. daripada si anak nyari dari tempat lain dan justru bisa menjerumuskan mereka pada dunia prostitusi..
jd wahai orang tua, tidak usah takut dengan magnet teknologi, tetap berfikir jernih dan berharap anak kita tidak salah langkah dalam mengaplikasikan teknologi itu sendiri.
