MENULIS DENGAN HATI

Ini adalah blogg pertama saya. awalnya BERANDA HATI NETA dibuat sebagai sarana berbagi ilmu. namun dengan berjalannya waktu blogg sy sesuai dg namanya menjadi sarana curahan hati baik suka maupun duka. namun apapun itu jika ada kesamaan cerita semoga kita bisa mengambil hikmahnya. SELAMAT MEMBACA


Kamis, 14 Oktober 2010

Mengenang Tugas Pertama Sebagai Wartawan

Sejak memutuskan untuk mencintai dunia jurnalist suka duka bagaimana menghasilkan berita yang cover both side masih begitu terasa. Ya, sejak lulus sekolah tahun 2000, pertengahan tahun 2001 aku memang telah menjadi wartawan cetak untuk media ekonomi PROSPEKTIF. Luar biasa tantangannya. Tanpa bekal ilmu sedikitpun aku berusaha melobi narsum yang notabene memiliki jabatan di perusahaan besar di Indonesia. Masih ingat dalam benakku, tugas pertamaku untuk mewancarai vice president Kalbe Farma, Bpk Vidjongtius. Ampunn lucunya, lantaran deadline dan belum dapat jawaban untuk waktu khusus wawancara, aku bersama temanku anis memutuskan untuk hunting di kantor Kalbe Farma. Tau tidak apa modal kita...sebuah foto ukuran postcard wajah sang narsum. Dan percaya tidak percaya, belum juga kantor buka, tepatnya jam 7 pagi, aku dan anis sudah nongkrongin di depan ruangannya...Dan tepat pukul 9 pagi, dengan bolak-balik memastikan wajah seseorang dengan postcard yang kita punya sama, pak vidjongtius datang juga.
Aduhhhh, kalau ingat bagaimana muka tebalnya kita sebagai wartawan baru, lucu juga sih, dengan pedenya kita langsung menghampiri beliau dan langsung menyapa dan untungnya beliau itu orangnya ramahh banget. Kita pun diterima dengan baik (kali ini aku setuju, wartawan ekonomi itu lebih dimanusiakan daripada wartawan hiburan atau politik)
Nah, kejadian lucu keduapun kembali terjadi. Maklum lah, aku baru satu minggu jadi wartawan langsung handle berita utama. Sebagai wartawan kita kan selalu dibekali TOR (Term of Reference) yang berupa pertanyaan-pertanyaan utama, nah sangking groginya, pas dipertengahan wawancara aku dan anis sama-sama blank, ya ampunnnn lupa deh mau nanya apa. Tapi kami pantang malu, dengan wajah tanpa dosa, aku pun berkata pada pak vidjong
"Maaf ya pak, saya buka TOR saya dulu, Maklum wartawan baru,"
Walhasil, ngepek deh pertanyaan dari TOR yang seharusnya sudah aku hapal, hiksss...
Dan alhamdulillah endingnya bahagia, selain kita dapat beritanya aku dan anis pun dapat bingkisan dari Kalbe Farma.

Ya, begitu kerasnya pemred kami waktu itulah yang sepertinya kini membentuk kepribadianku lebih baik. Kebayang deh kalau dimanjain, mungkin aku tidak se tough ini setiap menjalani kejadian dalam hidupku.
Satu pelajaran yang aku dapat dari kantor pertamaku, "Biarkan Orang Bermain, Yang Penting Bukan Kita, Percayalah Karena Suatu Hari Nanti Semua Itu Harus Dipertanggung Jawabkan Kepada Sang Khalik Dan Hukum Dunia"
Dan meski hanya 3 tahun di dunia media cetak, ilmu dari seorang Mba Deyang, pemred ku dan Mba Yuni, redakturku begitu membekas dan selalu kuterapkan

Tidak ada komentar: