MENULIS DENGAN HATI

Ini adalah blogg pertama saya. awalnya BERANDA HATI NETA dibuat sebagai sarana berbagi ilmu. namun dengan berjalannya waktu blogg sy sesuai dg namanya menjadi sarana curahan hati baik suka maupun duka. namun apapun itu jika ada kesamaan cerita semoga kita bisa mengambil hikmahnya. SELAMAT MEMBACA


Sabtu, 09 Oktober 2010

Jangan Sepelekan Cita-citamu

Siapa bilang cita-cita masa kecil kita hanyalah bunga mimpi dimasa depan. Saya salah satu yang tidak mempercayai hal tersebut. Karena sesungguhnya yang kini Saya raih meski belum sempurna adalah cita-cita masa kecilku.
Berawal dari cita-cita masa kecilku menjadi seorang Reporter Televisi. Ya, Sejak Kecil, Aku ingin sekali menggeluti bidang pertelivisian. Ketika Masih SD Kelas 4, setiap acara TVRI Program 2 yang menyiarkan berita berbahasa inggris, aku selalu termenung di depan televisi sambil membatin, "Suatu hari nanti aku akan seperti Dia. Ya...saat itu aku begitu mengagumi sosok penyiar TVRI ternama bernama yang lucunya kok lupa ya namanya (hehehe)
Dan entah menjadi sebuah kebetulan atau tidak, keinginan masa kecil itupun selalu terpupuk sampai aku besar.
Bekerja disebuah industri televisi mungkin sedikit dari pekerjaan bergengsi yang begitu digandrungi anak yang baru lulus kuliah. namun tanpa merasa rendah diri, aku sadar  betul, dengan background pendidikanku yang lulusan fakultas Peternakan universitas jenderal soedirman jelas membuat orang merasa aneh jika aku ngotot untuk berkecimpung ke didunia reportase. Namun pada saat itu, jiwa mudaku berkata, pepatah tidak ada rotan akarpun jadi, aku jadikan pegangan untuk masa depanku. Tidak bisa menjadi seorang jurnalist televisi, jurnalist di media cetak pun oke.
Dan Allah maha baik kepadaku, tahun 2001 lepas lulus kuliah aku langsung diterima disebuah media ekonomi mingguan bernama PROSPEKTIF. Meski gajiku luar biasa kecil, namun pengalaman yang luar biasa yang aku dapat dimedia tersebut tidak ternilai harganya. Aku diajarkan bagaimana menjadi seorang jurnalist yang baik, tetap fokus, dan berpijak pada kebenaran.  Hal tersebutlah yang membuat aku berkali-kali mengucap syukur kepada sang Khalik karena aku tidak diijinkan sedikitpun mengangganggur setelah sekolah dan mendapat ilmu yang luar biasa mahal dari pekerjaan pertamaku.
Dan dengan rasa syukurku yang begitu dalam, pada tahun 2006 cita-cita kecilku terwujud, karena aku diijinkan Allah bergabung dengan LATIVI yang kini bereinkarnasi menjadi TvOne. Dan meski aku bukanlah seorang reporter di TvOne, berkarir menjadi seorang creative disebuah televisi bergengsi adalah sebuah kebanggaan.  
Jadi jangan pernah sepelekan cita-cita kita, dan gantunglah cita-cita kita setinggi mungkin, karena dengan ridho Sang Maha Kuasa, semua itu akan menjadi kenyataan. Amiin

Tidak ada komentar: